FORMAT PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
JUDUL
Judul PTK
haruslah dirumuskan secara singkat dan jelas, namun mampu menggambarkan masalah
yang diteliti, tindakan perbaikan, hasil yang diharapkan, dan tempat
penelitian.
Judul
penelitian hendaknya disusun tidak lebih dari 18 kata, bahkan ada pihak sponsor
yang mensyaratkan jumlah kata pada judul PTK tidak boleh lebih dari 15 kata.
Contoh judul PTK:
1. Peningkatan proses dan hasil
belajar dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Type Jigsaw dalam
pembelajaran IPA pada Siswa Klas VI di SD 5 Ampenan.
2. Meningkatkan Proses dan Hasil
Belajar IPA dengan menggunakan pendekatan konstruktuvisme pada Siswa Klas II
SDN 40 Cakranegara.
3. Penerapan Metode Eksprimen pada
Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Klas VI di SD 36 Cakranegera.
4. Meningkatkan motivasi belajar
siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat di
Klas II SD 36 Ampenan Tahun 2009/2010.
5. Meningkatkan hasil belajar
melalui pembelajanan kooperatif pada mata pelajaran IPS (dapat dituliskan topik
bahasan dan juga mata pelajarannya) di SD Negeri 2 Terara Kabupaten Lombok Timur.
6. Penerapan pembelajaran model Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah pada mata pelajaran Fisika Kelas VII di SMP 5 Selong
Kabupaten Lombok Timur.
7. Implementasi Strategi
Pembelajaran Inkuiri pada Mata Pelajaran Geografi untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep tentang Perpindahan Penduduk Siswa Klas II M.Ts Negeri I Praya Lombok
Tengah.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menulis
latar belakang masalah, unsur pokok yang harus ada antara lain.
1) Apa yang seharusnya dapat dicapai atau dilakukan siswa. Misalnya, seharusnya siswa klas III SD sudah mampu membaca, menulis dan
berhitung dengan lancar. ( Lihat SK-KD dalam kurikulum).
2) Apa yang dicapai/dapat dilakukan saat ini. Pada bagian ini sebaiknya
didukung oleh data emperis yang merupakan hasil pengamatan atau hasil ujian
selama ini. Misalnya, berdasarkan hasil ujian, paling banyak 68 persen dari 40 orang siswa yang sudah mampu membaca, menulis, dan berhitung
dengan lancar.
3) Identifikasi kemungkinan-kemungkinan penyebabnya, semakin banyak semakin
baik. Kemungkinan penyebabnya bisa berasal dari siswa, guru, sekolah, orang tua,
keluarga dan sebagainya. Misalnya, permasalahan tersebut kemungkinan disebabkan
karena (1) guru kurang memberikan latihan kepada siswa, (2) guru tidak pernah
menggunakan alat bantu mengajar, (3) kurangnya bahan bacaan yang disediakan
sekolah, (4) sebagian besar siswa tidak pernah ikut TK/PAUD, (5) perhatian
orang tua terhadap belajar anaknya kurang,..........,
4) Dari identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, ambil salah satu
atau lebih permasalahan yang perlu di atas, misalnya guru kurang memberikan
latihan dan tugas dan pembelajarannya.
5) Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan, kemukakan alternatif
pembelajaran yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Misalnya
pembelajaran dengan memberikan latihan dan tugas kepada siswa.
6) Pada alinea terakhir, biasanya dikemukakan pentingnya tindakan yang akan
dilakukan melalui PTK.
B. Pembatasan Masalah
Biasanya judul dibuat ringkas, sehingga variabel yang akan dikaji belum
tergambar secara jelas. Oleh sebab itu, perlu ada pembatasan masalah.
Contoh Judul PTK
Peningkatan proses dan hasil
belajar dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Type Jigsaw dalam
pembelajaran IPA pada Siswa Klas VI di SD 5 Ampenan.
Pembatasan masalah:
1) Pembelajaran IPA dalam penelitian
ini adalah ......
2) Proses belajar dalam penelitian
ini adalah .....
3) Hasil Belajar dalam penelitian
ini adalah .....
4) Model Cooperative Learning Tipe
Jigsaw dalam penelitian ini adalah ......
C. Perumusan dan Pemecahan
Masalah
1. Perumusan masalah
Rumusan masalah sebaiknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Komponen yang harus ada dalam rumusan masalah adalah (1) Tindakan yang akan
dilakukan, (2) masalah yang akan diatasi atau tujuan, (3) lokasi penelitian
dilakukan.
Contoh Rumusan Masalah:
a. Bagaimana penerapan metode
diskusi dan pemberian tugas pada mata pelajaran IPS di kelas VII Semester 2
dalam meningkatkan hasil belajar siswa?.
b. Apakah penerapan metode
eksperimen berbasis lingkungan dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VI
dalam pembelajaran IPA di SD 40 Cakranegara ?
2. Pemecahan masalah
Pada bagian ini
berisi uraian tentang alternatif tindakan yang diambil untuk memecahkan
masalah. Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang
diteliti hendaknya sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas (PTK). Cara
pemecahan masalah ditentukan berdasarkan pada akar penyebab timbulnya masalah
dalam bentuk tindakan (action) yang jelas dan terarah.
D. Tujuan
Penelitian
Pada bagian ini, tulis secara singkat tujuan PTK yang
ingin dicapai dengan berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan. Biasanya jumlah tujuan sama dengan jumlah rumusan masalah penelitian.
Contoh Tujuan penelitian
a. Mendiskripsikan
cara menerapkan metode diskusi pada mata pelajaran IPS untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
b. Mendiskripsikan langkah-langkah
pemberian tugas yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa .........
c. Meningkatkan
aktivitas belajar siswa Klas VI pada pembelajaran IPA di SD 40 Cakranegara
E.Manfaat Penelitian
Uraikan manfaat hahsil PTK ini terhadap kualitas pembelajaran dan/atau
pendidikan, sehingga nampak manfaatnya bagi siswa, guru, sekolah, dan mungkin
juga komponen sekolah lainnya.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
DAN HIPOTESIS TINDAKAN
a.
Deskripsi Teoretis
Pada bagian ini
dicantumkan uraian kajian teori dan pustaka yang relevan dan menumbuhkan
gagasan yang mendasari usulan PTK. Kemukakan juga teori, temuan, dan hasil
penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi masalah yang
terjadi pada pembelajaran di kelas. Pada bagian akhir dapat dikemukakan
hipotesis tindakan yang menggambarkan indikator keberhasilan tindakan yang
diharapkan.
Sebagai contoh, seorang guru melakukan PTK dengan menerapkan model pembelajaran
berkelompok (learning together), maka pada kajian pustaka harus jelas
dapat dikemukakan:
· Kemukakan tentang Konsep/Teori learning together itu, siapa saja tokoh-tokoh yang
mendukung/mengemukakan teori tersebut, apa yang spesifik dari teori ini, apa persyaratannya,
dan lain-lain.
· Kemukakan bentuk tindakan yang
dilakukan dalam penerapan teori tersebut pada pembelajaran, strategi
pembelajarannya, skenario pembeljarannya, dan sebagainya.
· Kemukakan keterkaitan atau pengaruh
penerapan model pembelajaran tersebut dengan perubahan yang diharapkan atau
terhadap masalah yang akan dipecahkan, dan hendaknya dijabarkan dari berbagai
hasil penelitian yang sesuai.
Dalam kajian
teori, sedapat mungkin, peneliti juga mengemukakan hasil-hasil penelitian yang
relevan baik penelitian tindakan kelas maupun penelitian formal lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat landasan teori yang disusun peneliti
bagaimana prakiraan hasil (hipotesis tindakan) dengan dilakukannya penerapan
model tersebut pada pembelajaran terhadap masalah yang akan dipecahkan.
B. Kerangka Berpikir
Pada bagian
ini, peneliti menjelaskan hubungan antara tindakan yang akan dilakukan dengan
variabel yang diharapkan. Dengan kata lain, pada bagian inilah peneliti menjelaskan ” mengapa tindakan yang akan dilakukan dapat meningkatkan
variabel yang diteliti. Pada kerangka berpikir inilah, peneliti menuangkan alur berpikir yang
digunakan.
C. Hipotesis tindakan
Setelah masalah
dirumuskan, guru perlu menyusun rencana tindakan, namun sebelum merumuskan
rencana tindakan guru terlebih dahulu merumuskan hipotesis tindakan.
Hipotesis
tindakan dirumuskan dalama bentuk keyakinan guru bahwa tindakan yang akan
dilakukan dapat memperbaiki sistem, proses, atau hasil pembelajaran. Hipotesis tindakan yang dirumuskan tentu harus relevan dengan permasalahanm
yang telah dirumuskan.
Contoh Rumusan Hipotesis PTK:
1.
Bila pembelajaran berorientasi proses diterapkan dalam pembelajaran,
maka partisipasi siswa Klas V dalam pembelajaran IPA di SD 3 akan meningkat.
2.
Bila dalam penyampaian materi pembelajaran menggunakan LKS, makapartisipasi siswa dalam pembelajaran IPS di ....... akan meningkat.
3.
Bila strategi pembelajaran inkuiri diterapkan dalam dalam pembelajaran IPS,
maka hasil belajar siswa Klas V pada materi pelajaran IPS
akan meningkat
4.
Bila dalam metode eksperimen berbasis lingkungan diterapkan pada pembelajaran, aktivitas dan hasilbelajar siswa kelas X SMA Negeri I Selong
pada mata pelajaran belajar kimia akan meningkat.
5.
Dan seterusnya.
Contoh:
Judul Penelitian
|
:
|
Upaya meningkatkan Proses dan
Hasil belajar IPA Dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Type Jigsaw
Pada Siswa Klas VI SDN 5 Ampenan.
|
BAB II.
Kajian Pustaka dan Hipotesis
Tindakan
|
:
|
A. Deskripsi Teoretis
1. Hakikat Pembelajaran IPA di SD
2. Tinjauan tentang Pembelajaran
Cooperatif Tipe Jigsaw
3. Tinjauan tentang Proses belajar
4. Tinjauan Tentang Hasil Belajar
B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Pembelajaran model
Cooperative Type Jigsaw dengan Proses Belajar IPA.
2. Hubungan Pembelajaran
Cooperative Type Jigsaw dengan hasil Belajar IPA.
C. Hipotesis Tindakan
1. Bila dalam pembelajaran IPA
diterapkan model Cooperative Type Jigsaw, maka akan meningkatkan Proses
Belajar IPA siswa ......
2. Bila dalam pembelajaran IPA
diterapkan model Cooperative Type Jigsaw, maka akan meningkatkan hasil
Belajar IPA siswa ......
|
BAB III RENCANA
PELAKSANAAN PENELITIAN
Pada bagian ini
diuraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan
obyek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara
jelas. Prosedur hendaknya dirinci dan perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus. Sistematika dalam ini meliputi:
A. Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian.
Pada bagian ini disebutkan di
mana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik
dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita. Latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan,
tingkat kemampuan dan lain sebagainya.
B. Variabel yang diselidiki.
Variabel tersebut dapat berupa:
Dalam bentuk yang lebih
sederahana, dicantumkan...
Variabel Tindakan
|
:
|
Penerapan Model pembelajaran
Cooperative Type Jigsaw dalam pembelajaran IPA”
|
Variabel harapan/output
|
:
|
Peningkatan Proses dan Hasil
belajar IPA
|
C. Rencana Tindakan.
Pada bagian ini
digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti :
1) Perencanaan, yaitu persiapan yang
dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan tindakan,
pelaksanaan tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah, pembuatan skenario pembelajaran,
pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait
dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang ditetapkan. Disamping itu juga
diuraikan alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka
perbaikan masalah.
2) Implementasi Tindakan,
yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan. Skenario kerja tindakan perbaikan
dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3) Observasi dan Interpretasi, yaitu
uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan
produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
4) Analisis dan Refleksi, yaitu
uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi
berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar,
personel yang akan dilibatka serta kriteria dan rencana bagi tindakan
berikutnya.
D. Data dan cara pengumpulannya.
Pada bagian ini ditunjukan dengan
jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses maupun
dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar
untuk menilai keberhasilan atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan
pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif,
kuantitatif, atau kombinasi keduanya.
E. Indikator kinerja,.
Pada bagian ini tolak ukur
keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan
verifikasinya untuk tindakan perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi
kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan yang
diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.
F. Jadwal Kegiatan
Pada bagian ini, peneliti menulis
biasanya dalam bentuk matriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal
sampai akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Semua pustaka
yang dirujuk guna mendukung penelitian yang dilaksanakan harus dituliskan pada
bagian ini. Daftar pustaka ditulis secara konsisten mengikuti urutan abjad dan
mengikuti aturan tertentu, misalnya American Psychology Association
(APA).
a. Untuk buku
teks:
·
Nama penulis (dibalik), Tahun., Judul buku ( tulis miring)., Kotaa
penerbit: Nama Penerbit.
·
Jika sumber bacaan (buku atau lainnya) tidak ada nama penulis, maka nama
penulis diganti dengan sebutan ”Anonim”.
b. Untuk Jurnal/Majalah
Nama Penulis, Tahun., Judul Tulisan., Nama jurnal/majalah (huruf miring),
No., Volume.
c. Hasil
Penelitian/Laporan Penelitian
Nama Peneliti, Tahun., Judul penelitian, Jenis penelitian., Sponsor/Sumber
dana, Kota.
Contoh:
Anonim., 2005. Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas Tahun
Anggaran 2006. Direktorat Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Jakarta.
Duffy, D.G.,
Show, S.A., Bare, W.D., and Goldsby, K.A., 1995. More Chemistry in a Soda
Bottle, A Conversation of Mass Activity., Journal of Chemical Education, 72 (8), 734 – 736.
Purwanto, Heri, 2001. Pembinaan Tutor Sebaya sebagai
Upaya Peningkatan Kemampuan Kognitif Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran Fisika
Dasar I di Jurusan Fisika FMIPA UNS., Prosiding
Seminar dan Lokakarya Nasional Inovasi Pembelajaran di Perguruan Tinggi.Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
Sunyono,
2005., Optimalisasi Pembelajaran Kimia pada Siswa Kelas XI Semester 1 SMA
Swadhipa Natar melalui Penerapan Metode Eksperimen Menggunakan Bahan yang Ada
di Lingkungan., Laporan
Hasil Penelitian (PTK), Dit.PPTK & KPT Ditjen Dikti, 2005.
Mohammad, T.,
2004. Mengapa Mengantuk Saat Belajar?. http//www.myschoolnet.
ppk.kpm.my/laman_map/belajar/belajar02/htm., Diakses tanggal 23 Juli 2007.
0 komentar:
Posting Komentar