Kamis, 14 Januari 2016

Perubahan Makna

PERUBAHAN MAKNA


1.      Perkembangan bidang ilmu dan teknologi.
§  Kata sastra pada mulanya bermakna ‘tulisan, huruf’, lalu bermakna ‘bacaan’, kemudian berubah lagi menjjadi bermakna ‘ buku yang baik isinya dan baik pula bahasanya’. Selanjutnya, berkembang lagi menjadi ‘karya bahasa yang bersifat imaginative dan kreatif’. Perubahan makna sastra seperti yang kita sebutkan itu adalah karena berkembangnya atau berubahnya konsep tentang sastra itu dalam ilmu susastra. Perkembangan dalam bidang teknologi juga menyebabkan terjadinya perubahan makna kata
§  Dulu kapal-kapal menggunakan layar untuk bergerak. Oleh  karena itu muncunllah istilah  berlayar dengan makna ‘melakukan perjalanan dengan kapal atau perahu yang digerakkan tenaga layar’. Namn, meskipun tenaga kapal penggerak sudah diganti dengan mesin uap, mesin diesel, mesin turbo, tetapi kata berlayar tetap asih digunakan untuk menyebutkan perjalan di air itu
§  Pada kata “ perahu “, walaupun  kini sebaga akibat perkembangan  teknologi, sudah berganti atau mnggunakan istilah “ kapal “ memang masih ada orang ysng masih menggunakan perahu tapi khususnya di desa- desa
§  Lain  kata telepon sekarang sudah berganti menjadi HP ( hand phond ) sebagai akibat dari perkembangan teknologi tapi juga masih ada tersedia telepon  umum biasanya digunakan untuk umum yang disebut wartel atau telepon rumah
§  Kata computer sekarang sudah diganti dengan laptop atau notebook sbagai akibat dari perkembangan teknologi ,tapi masih ada juga yang menggunakan computer  misalnya saja jasa warnet

2.      Perkembangan sosial budaya.

§  Kata saudara, misalnya, pada mulanya berarti ‘seperut’, atau ‘orang yang lain dari kandungan yang sama’. Tetapi kini, kata saudara digunan juga untuk menyebutkan orang lain, sebagai kata sapaan, yang diperkirakan sederajat, baik usia orang lain yang dihormati
§  Kata tuan yang berbau feudal , kini diganti dengan kata bapak, yang terasa lebih demokratis
§  Kata sarjana dulu bermakna ‘ orang cerdik pandai’; tetapi kini kata sarjana itu hanya bermakna ‘ orag yang telah lulus dari perguruan tnggi’. Dewasa ini betapapun luas dan dalamnya ilmu seseorang, jika dia bukana lulusan perguruan tinggi tidaklah bisa disebut sarjana
§  Kata bapak pada mulanya bermakna orang tua laki-laki, tetapi sekarang kata bapak bukan saja bermakna orang tua laki-laki saja tetapi juga bermakna semua orang laki-laki yang lebih tua atau  berkedudukan tinggi
§  Kata pendeta pada mulanya bermakna orang yang berilmu, tetapi sekarang kata pendeta juga bermakna guru orang nasrani
§  Kakak ‘saudara sekandung atau memiliki hubungan darah’ tapi sekarang meluas ‘sebutan untuk orang walaupun tidak sedarah’
§  Akar ‘bagian tumbuhan yang berfungsi untuk memperkokoh tumbuhan bersangkutan’ seiring dengan berkembangnya ilmu matematika, akar mendapatkan tambahan makna baru ‘penguraian pangkat’
§  Kata beliau yang semula digunakan untuk orang yang memiliki jabatan tinggi, kini juga bisa digunakan untuk orang yang lebih tua atau orang yang lebihtinggi derajatnya.

3.      Bidang pemakaian
§  Kata garapan, penggarap, tergarap, dan penggarapan)  yang merupakan istilah dalam bidang pertanian kini juga digunakan dalam bidang lain dengan makna ‘ mengerjakan, membuat’, seperti dalam menggarap skripsi, menggarap naskah drama, menggarap rancangan undang-undang lalulintas
§  Kata  jurusan yang berasal dari bidang lalu lintas kini digunakan juga dalam bdang pendidikan dengan makna ‘bidang studi, vak’, seperti dalam jurusa bahasa asing, jurusan hukum perdata, dan jurusan ekonomi pembangunan
4.      Adanya asosiasi.
§  Kata amplop. Makna amplop sebenarnya adalah ‘sampul surat’. Tetapi dalam kalimat supaya urusan cepat beres, beri saja amplop, amplop itu bermakna ‘uang sogok’
§  Kata bunga sebenarnya bermakna kembang, akan tetapi kata bunga sering dikaitkan dengan gadis cantik
§  Kata mencatut sebenarnya bermakna mencabut dengan catut, akan tetapi sering dikaitkan dengan maksut menarik keuntungan
§  Asosiasi antara dompet dengan uang ini dimaksud adalah isinya yaitu uang
§  Asosiasi yang berkanaan dengan waktu, misalnya  perayaan 21 april maksudnya tentu perayaan hari kartini. Karena hari kartini jatuh pada tanggal 21 april. Dengan kata lain di sini yang disebut waktunya, namun yang di maksud ialah peristiwanya
§  Asosiasi yang berkenaan dengan tempat, contoh ayo kita bertamasya ke curug ceheng. Maksud dari kata curug ceheng, adalah mengasosiasikan tempat yang ada di desa ceheng.

5.      Pertukaran tanggapan indra.
§  Rasa pedas seharusnya ditanggapi dengan indra perasa lidah menjadi ditanggapi oleh alat pendengar telinga, seperti dalam ujaran kata-katanya sangat pedas
§  Kata manis yang seharusnya ditanggap dengan alat perasa lidah menjadi ditanggap dengan alat indra mata, seperti dalam ujaran bentuknya sangat manis
§  Suaranya sangat merdu dan enak didengar. Pada contoh ini, pertukaran yang terjadi ialah antara inda pendengaran dengan perasa.
§  Kue ini terlihat sangat enak sekali. Ini terjadi perubahan dari indra penglihatan dengan perasa
§  Kedengarannya gadis itu terlihat sangat cantik. Ini mengalami perubahan dari indra pendengaran menjadi penglihatan

6.      Perbedaan Tanggapan
§  Kata bini dewasa ini dianggap peyoratif atau lebih rendah dibanding kata istri yang nerupakan amelioratif
§  Kata laki dianggap peyoratif berbeda dengan suami yang dianggap amelioratif
§  Kata bang (seperti dalam bang Dul) dianggap peyoratif; sebaliknya kata bung seperti dalam Bung Karno, Bung Hatta, dan Bung Gafur) dianggap amelioratif.
§  Kata putra yang berarti anak laki-laki maknanya lebih tinggi dibandingkan anak
§  Kata bunting dianggap peyoratif atau lebih rendah maknanya dibandingkan dengan kata hamil
§  Kata pembantu lebih rendah dari pada pramuwisma.
§  Kata mati dianggap peyoratif namun kata meninggal dunia sebagai amelioratif.
§  Kata koruptor lebih rendah dari kata menyalahgunakan jabatan
7.      Adanya penyingkatan
§  Kalau dikatakan Ayahnya meninggal tentu saja maksudnya adalah meninggal dunia. Jadi, meninggal adalah bentuk singkat dari ungkapan meninggal dunia
§  Kata berpulang tentu maksudnya adalah berpulang ke rahmatullah
§  Kata ortu, setiap orang pasti sudah mengetahui bahwa yang dimaksud ialah orang tua
§  Kata puskesmas, maksudnya ialah pusat kesehatan masyarakat

8.      Pengembangan istilah
§  Kata papan yang semula bermakna ‘lempengan kayu’ (besi, dsb) tipis, kini diangkat menjadi istilah untuk makna ‘tempat tinggal atau rumah’
§  Kata sandang yang semula bermakna ‘selendang’ kini diangkat menjadi istilah untuk makna ‘pakaian’
JENIS PERUBAHAN
a)      Meluas
1.      Kata bapak yang sebelumnya memiliki arti prang tua laki-laki, setelah mengalami perubahan memiliki arti semua orang yang lebih tua atau berkedudukan lebih tinggi.
2.      Kata ibu yang sebelumnya memiliki arti orang tua kandung perempuan, setelah mengalami perubahan memiliki makna semua perempuan yang lebih tua atau berkedudukan lebih tinggi.
b)      Menyempit
1.      Kata pendeta yag dahulu sebelum mengalami perubahan memiliki makna orang yang berilmu, setelah mengalami penyempitan makna memiliki makna Guru Kristen
c)      Perubahan Total
1.      Kata pandai dan pintar kini menjadi kata cerdas
2.      Kata sigap dan rajin kini menjadi terampil
d)     Penghalusan
1.      Kata maling mengalami penghalusan menjadi pencuri
2.      Kata tua mengalami penghalusan makna menjadi lanjut usia
e)      Pengasaran
1.      Kata menendang yang sebenarnya adalah mengeluarkan








0 komentar: