Rabu, 16 Maret 2016

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA



ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
oleh: dewi astuti
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang sesusi dengan faktor-faktor penentu berkomunikasi dan kaidah kebahasaan yang ada dalam bahasa Indonesia. Berarti penggunaan bahasa Indonesia yang berada di luar faktor-faktor penentu  komunikasi serta kaidah kebahasaan yang ada dalam bahasa Indonesia bukan merupakan bahasa yang baik dan benar. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia adalah penggunaan bahasa Indonesia, secara lisan maupun tertulis,yang berada di luar atau menyimpang dari faktor-faktor komunikasi dan kaidah kebahasaan dalam bahasa Indonesia (Tarigan, 1997).
Dalam analisis kesalahan berbahasa dapat dijumpai beberapa kategori kesalahan berbahasa, yaitu pada seluruh tataran linguistik meliputi tataran fonologi, morfologi, sintaksis, wacana maupun semantik atau biasa juga disebut dengan fonem,morfem,frasa serta klausa.
Dalam kegiatan analisis kesalahan berbahasa pada setiap tataran linguistik, memiliki bentuk serta sumber kesalahan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkatannya. Selain itu masih banyak faktor penyebab adanya kesalahan berbahasa misal adanya interverensi (tekanan) bahasa pertama (BI) terhadap bahasa kedua (B2).
Dalam praktiknya, masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan berbahasa baik secara lisan maupun tulisan yang justru terus berkembang di masyarakat luas. Hal tersebut salah satunya dikarenakan akibat kurangnya perhatian terhadap bahasa Indonesia dalam pemakaiannya sehari-hari . Disamping itu, kesadaran untuk menjaga konsistensi bahasa Indonesia semakin pudar di kalangan masyarakat, sehingga pengaruh-pengaruh bahasa asing semakin digemari dan menjajah pertahanan bahasa Indonesia.



1.2  Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana analisis teks berdasarkan tataran morfologis dan bentuk kesalahan yang ditemukan?

1.3  Tujuan
Tujuan dalam makalah ini untuk menunjukkan analisis teks berdasarkan tataran morfologis dan bentuk kesalahan yang ditemukan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Data Analisis Kesalahan Berbahasa
Teks Karangan Narasi
Kesialanku
Tepat pukul 11.00 WIB pekan lalu, aku baru pulang dari kuliah. Seperti biasanya aku pulang kerumah naik ojek yang berada didepan kampusku. Kebetulan saat itu matahari sangat terik-teriknya sehingga hawa panas menyelimuti tubuhku dan lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku, membuat suasana saat itu tak mengenakkan untukku.
Diperjalanan menuju kerumah terselip kejadian lucu, ternyata ojek yang aku naiki salah jalan. Tadinya aku sempat kesal namun setelah ia berbicara untuk menanyakan jalan yang benar, ia menggunakan logat bahasa jawa yang tak ku mengerti. Tanpa sengaja aku tertawa kecil. Namun aku nalar saja maksudnya adalah menanyakan jalan yang benar. Kejadian tersebut cukup membuat ku geli disaat terik matahari yang kian menusuk tubuhku.
Sesampainya dirumah kesialan kembali menerpaku. Ternyata rumahku masih terkunci, tak seorangpun yang berada didalam rumah dan kebetulan saat itu aku tidak membawa kunci cadangan. Kembali aku merasa sangat kesal saat itu. Akhirnya aku menunggu untuk beberapa menit sampai orang tua ku kembali. 10 menit pertama telah berlalu, aku masih duduk di kursi teras depan rumahku. 10 menit berikutnya pun telah berjalan tanpa kusadari, lagi-lagi tak kujumpai orang tua ku kembali.
Setelah hampir 40 menit aku menunggu dengan rasa bosan. Terbersit sekilas dalam pikiranku untuk menghubungi orang tua ku. Akhirnya aku menghubungi orang tua ku. Aku heran mengapa hal ini tak terpikirkan olehku sejak tadi, mungkin karena terlalu emosi sehingga hal sekecil itu tak lagi terpikirkan olehku.

Teks 2
Putri Natasha dan Putri Andine
Suatu hari disebuah kerajaan besar lahirlah seorang putri cantik yang bernama Putri Natasha. Wajahnya sangat cantik dan lucu. Putri Natasha lahir dari pasangan Raja Anthum dan Ratu Aurora. Semua orang sangat bahagia saat kelahiran Putri yang telah ditunggu-tunggu itu. Tepat dihari kelahiran Putri Natasha, didepan pintu gerbang istana terdapat seorang bayi kecil yang tergeletak tak berdaya. Akhirnya karena pihak istana tak tega untuk menyingkirkannya, bayi tersebut kemudian diasuh oleh pihak istana dan diberi nama Putri Andine
Dua tahun telah berlalu, Putri Natasha dan Putri Andine telah berubah menjadi putri-putri yang lucu, mereka telah menjadi seperti saudara kandung sendiri. Raja dan ratu pun senang melihat keakraban mereka, meskipun mereka belum memberitahukan bahwa Putri Andine bukanlah anak kandung mereka.
Saat menginjak usia 12 tahun, Putri Natasha terlihat lebih cantik daripada Putri Andine. Dan juga Putri Natasha lebih mirip Ratu Aurora. Putri Andine yang ketika itu menyadari bahwa Putri Natasha lebih cantik darinya dan lebih mirip kepada sang Ratu, mempunyai niat tak baik kepada Putri Natasha.
Suatu hari Putri Andine yang telah beniat jahat kepada Putri Natasha mencoba membuat wajah Putri Natasha menjadi buruk rupa dengan menyiramkan air panas kepada Putri Natasha. Namun sebelum sempat ia mencoba melakukannyaa, niat jahatnyaa telah diketahui oleh Ratu Aurora.
Akhirnya sang Ratu menceritakan mengapa ia tak mirip dengan Ratu Aurora. Putri Andine akhirnya menyadari dan kembali menjadi baik kepada Putri Natasha. Dan sekarang mereka menjadi putri-putri yang paling dikagumi dinegeri tersebut.

B.     Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Linguistik Tataran Morfologi Pada Teks 1 dan Teks 2

TEKS 1

1.      Analisis Kesalahan  Tataran Morfologi
No
KESALAHAN
JENIS KESALAHAN
ALASAN
PERBAIKAN
1.
Terbersit
Afiksasi
Dalam kata tersebut memiliki kata dasar “besit” yang artinya “terpikirkan”. Mendapatkan prefiks /Ter-/ menjadi Terbesit. Terjadi kesalahan yang diakibatkan ketidaksesuaian dengan kata dasar.
Terbesit
2
Kerumah
Afiksasi
/Ke/ sebagai kata depan jika diikuti oleh  kata tempat, penulisannya dipisah.
Ke rumah
3
Didepan
Afiksasi
/Di/ sebagai kata depan jika diikuti oleh  kata tempat, penulisannya dipisah
Di depan
4
Diperjalanan
Afiksasi
/Di/ sebagai kata depan jika diikuti oleh  kata tempat, penulisannya dipisah
Di perjalanan
5
Membuat ku
Afiksasi
Penulisan klitik (/ku/) di tulis serangkai dengan kata yang diikutinya.
Membuatku
6
Dirumah
Afiksasi
/Di/ sebagai kata depan jika diikuti oleh  kata tempat, penulisannya dipisah
Di rumah
7
Didalam
Afiksasi
/Di/ sebagai kata depan jika diikuti oleh  kata tempat, penulisannya dipisah
Di dalam
8
Orang tua ku
Afiksasi
Penulisan klitik (/ku/) di tulis serangkai dengan kata yang diikutinya.
Orang tuaku
9
Disaat
Afiksasi
/Di/ sebagai kata depan jika diikuti oleh  keterangan waktu, penulisannya dipisah
Di saat


TEKS 2

1.      Analisis Kesalahan  Pada Tataran Morfologi

No
KESALAHAN
JENIS KESALAHAN
ALASAN
PERBAIKAN
1.
Disebuah kerajaan
Afiksasi
/Di/ sebagai kata depan jika diikuti oleh  kata tempat, penulisannya dipisah
Di sebuah kerajaan
2.
Didepan
Afiksasi
/Di/ sebagai kata depan jika diikuti oleh  kata tempat, penulisannya dipisah
Di depan
3
Dinegeri
Afiksasi
/Di/ sebagai kata depan jika diikuti oleh  kata tempat, penulisannya dipisah
Di negeri


BAB III
PENUTUP

Simpulan

Analiisiskesalahan berbahasa merupakan suatau studi bahasa yang digunakan untuk mencari kesalahan-kesalahan yan g terjadi dalam pennggunaan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Analisis kesalahan berbahasa dapat dikategorikan dalam kesalahan pada tataran fonologi, morfologi,sintaksisa, wacana maupun semantik. Dalam analisis pada tataran morfologi kebanyakan terjadi jenis kesalahan afiksasi.

Saran

Dalam analisis kesalahan berbahasa lebih baik menggunakan salah satu tataran linguistik saja, karena tidak semua teks mengandung kesalahan yang bersumber dari seluruh tataran bahasa dalam ilmu linguistik.