ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
oleh: dewi astuti
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa
Indonesia yang sesusi dengan faktor-faktor penentu berkomunikasi dan kaidah
kebahasaan yang ada dalam bahasa Indonesia. Berarti penggunaan bahasa Indonesia
yang berada di luar faktor-faktor penentu
komunikasi serta kaidah kebahasaan yang ada dalam bahasa Indonesia bukan
merupakan bahasa yang baik dan benar. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesalahan
berbahasa Indonesia adalah penggunaan bahasa Indonesia, secara lisan maupun
tertulis,yang berada di luar atau menyimpang dari faktor-faktor komunikasi dan
kaidah kebahasaan dalam bahasa Indonesia (Tarigan, 1997).
Dalam analisis kesalahan berbahasa dapat dijumpai
beberapa kategori kesalahan berbahasa, yaitu pada seluruh tataran linguistik
meliputi tataran fonologi, morfologi, sintaksis, wacana maupun semantik atau
biasa juga disebut dengan fonem,morfem,frasa serta klausa.
Dalam kegiatan analisis kesalahan berbahasa pada
setiap tataran linguistik, memiliki bentuk serta sumber kesalahan yang berbeda-beda
sesuai dengan tingkatannya. Selain itu masih banyak faktor penyebab adanya
kesalahan berbahasa misal adanya interverensi (tekanan) bahasa pertama (BI)
terhadap bahasa kedua (B2).
Dalam praktiknya, masih banyak ditemukan
kesalahan-kesalahan berbahasa baik secara lisan maupun tulisan yang justru
terus berkembang di masyarakat luas. Hal tersebut salah satunya dikarenakan
akibat kurangnya perhatian terhadap bahasa Indonesia dalam pemakaiannya
sehari-hari . Disamping itu, kesadaran untuk menjaga konsistensi bahasa
Indonesia semakin pudar di kalangan masyarakat, sehingga pengaruh-pengaruh
bahasa asing semakin digemari dan menjajah pertahanan bahasa Indonesia.
1.2 Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana analisis teks
berdasarkan tataran morfologis dan bentuk kesalahan yang ditemukan?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam makalah ini untuk menunjukkan analisis
teks berdasarkan tataran morfologis dan bentuk kesalahan yang ditemukan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Data Analisis Kesalahan Berbahasa
Teks Karangan
Narasi
Kesialanku
Tepat pukul 11.00 WIB pekan
lalu, aku baru pulang dari kuliah. Seperti biasanya aku pulang kerumah naik ojek yang berada didepan
kampusku. Kebetulan saat itu matahari sangat terik-teriknya sehingga hawa panas
menyelimuti tubuhku dan lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku,
membuat suasana saat itu tak mengenakkan untukku.
Diperjalanan menuju kerumah
terselip kejadian lucu, ternyata ojek yang aku naiki salah jalan. Tadinya aku
sempat kesal namun setelah ia berbicara untuk menanyakan jalan yang benar, ia
menggunakan logat bahasa jawa yang tak ku mengerti. Tanpa sengaja aku tertawa
kecil. Namun aku nalar saja maksudnya adalah menanyakan jalan yang benar.
Kejadian tersebut cukup membuat ku geli disaat terik matahari yang kian menusuk
tubuhku.
Sesampainya dirumah kesialan
kembali menerpaku. Ternyata rumahku masih terkunci, tak seorangpun yang berada
didalam rumah dan kebetulan saat itu aku tidak membawa kunci cadangan. Kembali
aku merasa sangat kesal saat itu. Akhirnya aku menunggu untuk beberapa menit
sampai orang tua ku kembali. 10 menit pertama telah berlalu, aku masih duduk di
kursi teras depan rumahku. 10 menit berikutnya pun telah berjalan tanpa
kusadari, lagi-lagi tak kujumpai orang tua ku kembali.
Setelah hampir 40 menit aku
menunggu dengan rasa bosan. Terbersit sekilas dalam pikiranku untuk menghubungi
orang tua ku. Akhirnya aku menghubungi orang tua ku. Aku heran mengapa hal ini
tak terpikirkan olehku sejak tadi, mungkin karena terlalu emosi sehingga hal
sekecil itu tak lagi terpikirkan olehku.
Teks 2
Putri Natasha dan Putri Andine
Suatu hari disebuah kerajaan
besar lahirlah seorang putri cantik yang bernama Putri Natasha. Wajahnya sangat
cantik dan lucu. Putri Natasha lahir dari pasangan Raja Anthum dan Ratu Aurora.
Semua orang sangat bahagia saat kelahiran Putri yang telah ditunggu-tunggu itu.
Tepat dihari kelahiran Putri Natasha, didepan pintu gerbang istana terdapat
seorang bayi kecil yang tergeletak tak berdaya. Akhirnya karena pihak istana
tak tega untuk menyingkirkannya, bayi tersebut kemudian diasuh oleh pihak
istana dan diberi nama Putri Andine
Dua tahun telah berlalu, Putri
Natasha dan Putri Andine telah berubah menjadi putri-putri yang lucu, mereka
telah menjadi seperti saudara kandung sendiri. Raja dan ratu pun senang melihat keakraban mereka,
meskipun mereka belum memberitahukan bahwa Putri Andine bukanlah anak kandung
mereka.
Saat menginjak usia 12 tahun,
Putri Natasha terlihat lebih cantik daripada Putri Andine. Dan juga Putri Natasha
lebih mirip Ratu Aurora. Putri Andine yang ketika itu menyadari bahwa Putri
Natasha lebih cantik darinya dan lebih mirip kepada sang Ratu, mempunyai niat
tak baik kepada Putri Natasha.
Suatu hari Putri Andine yang
telah beniat jahat kepada Putri Natasha mencoba membuat wajah Putri Natasha
menjadi buruk rupa dengan menyiramkan air panas kepada Putri Natasha. Namun
sebelum sempat ia mencoba melakukannyaa, niat jahatnyaa telah diketahui oleh
Ratu Aurora.
Akhirnya sang Ratu
menceritakan mengapa ia tak mirip dengan Ratu Aurora. Putri Andine akhirnya menyadari dan
kembali menjadi baik kepada Putri Natasha. Dan sekarang mereka menjadi
putri-putri yang paling dikagumi dinegeri tersebut.
B. Analisis Kesalahan
Berbahasa Bidang Linguistik Tataran Morfologi Pada Teks 1 dan
Teks 2
TEKS 1
1. Analisis
Kesalahan Tataran Morfologi
No
|
KESALAHAN
|
JENIS
KESALAHAN
|
ALASAN
|
PERBAIKAN
|
1.
|
Terbersit
|
Afiksasi
|
Dalam kata
tersebut memiliki kata dasar “besit” yang artinya “terpikirkan”. Mendapatkan
prefiks /Ter-/ menjadi Terbesit. Terjadi
kesalahan yang diakibatkan ketidaksesuaian dengan kata dasar.
|
Terbesit
|
2
|
Kerumah
|
Afiksasi
|
/Ke/ sebagai
kata depan jika diikuti oleh kata
tempat, penulisannya dipisah.
|
Ke rumah
|
3
|
Didepan
|
Afiksasi
|
/Di/ sebagai
kata depan jika diikuti oleh kata
tempat, penulisannya dipisah
|
Di depan
|
4
|
Diperjalanan
|
Afiksasi
|
/Di/ sebagai
kata depan jika diikuti oleh kata
tempat, penulisannya dipisah
|
Di perjalanan
|
5
|
Membuat ku
|
Afiksasi
|
Penulisan
klitik (/ku/) di tulis serangkai dengan kata yang diikutinya.
|
Membuatku
|
6
|
Dirumah
|
Afiksasi
|
/Di/ sebagai
kata depan jika diikuti oleh kata
tempat, penulisannya dipisah
|
Di rumah
|
7
|
Didalam
|
Afiksasi
|
/Di/ sebagai
kata depan jika diikuti oleh kata
tempat, penulisannya dipisah
|
Di dalam
|
8
|
Orang tua ku
|
Afiksasi
|
Penulisan
klitik (/ku/) di tulis serangkai dengan kata yang diikutinya.
|
Orang tuaku
|
9
|
Disaat
|
Afiksasi
|
/Di/ sebagai
kata depan jika diikuti oleh
keterangan waktu, penulisannya dipisah
|
Di saat
|
TEKS 2
1. Analisis
Kesalahan Pada Tataran Morfologi
No
|
KESALAHAN
|
JENIS KESALAHAN
|
ALASAN
|
PERBAIKAN
|
1.
|
Disebuah
kerajaan
|
Afiksasi
|
/Di/ sebagai
kata depan jika diikuti oleh kata
tempat, penulisannya dipisah
|
Di sebuah
kerajaan
|
2.
|
Didepan
|
Afiksasi
|
/Di/ sebagai
kata depan jika diikuti oleh kata
tempat, penulisannya dipisah
|
Di depan
|
3
|
Dinegeri
|
Afiksasi
|
/Di/ sebagai
kata depan jika diikuti oleh kata
tempat, penulisannya dipisah
|
Di negeri
|
BAB
III
PENUTUP
Simpulan
Analiisiskesalahan
berbahasa merupakan suatau studi bahasa yang digunakan untuk mencari kesalahan-kesalahan
yan g terjadi dalam pennggunaan bahasa baik secara lisan maupun tulisan.
Analisis kesalahan berbahasa dapat dikategorikan dalam kesalahan pada tataran
fonologi, morfologi,sintaksisa, wacana maupun semantik. Dalam analisis pada
tataran morfologi kebanyakan terjadi jenis kesalahan afiksasi.
Saran
Dalam analisis
kesalahan berbahasa lebih baik menggunakan salah satu tataran linguistik saja,
karena tidak semua teks mengandung kesalahan yang bersumber dari seluruh
tataran bahasa dalam ilmu linguistik.