DESAIN PEMBELAJARAN MENULIS BERITA METODE SIMULASI
Oleh
:
Andang
Firdiansyah
BAB
I
KONSEP
A.
Definisi
1.
Pengertian Berita
Berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik
perhatian serta menarik minat khalayak pendengar (Menurut Paul de
Massenner). Berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini,
kecenderungan, situasi, kondisi interpretasi yang penting, menarik, masih baru
dan harus disampaikan secepatnya kepada khalayak (menurut Charnley dan James M.
Neal). Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termassa, yang
dapat menarik perhatian pembaca, karena sesuatu yang luar biasa, penting,
mencakup sisi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan
(Menurut Assegaf, dalam Sumadiria 2005: 64-65).
Definisi lain yang dikatakan oleh Mitchel V.
Charnley (dalam Effendy, 2000:131), Berita adalah laporan tercepat mengenai
fakta atau opini yang tertarik atau penting, atau kedua-duanya bagi sejumlah
besar penduduk. Pada penulisan berita mengandung unsur- unsur 5W + 1H.
2.
Unsur-unsur
Berita
Unsur yang pertama adalah what (apa),
merupakan unsur berita yang menjelaskan tentang masalah atau peristiwa yang
terjadi dalam sebuah berita. Misal, sebuah berita tentang perampokan maka
unsur what menjelaskan tentang perampokan itu. Unsur kedua
adalah,when (kapan), menguraikan waktu terjadinya sebuah peristiwa.
Unsur ini menguraikan dengan detail waktu saat peristiwa itu berlangsung, baik
menjelaskan pukul berapa peristiwa itu terjadi, apakah siang atau malam dan
sebagainya.
Tidak kalah penting unsur yang ketiga
adalah where (dimana). Unsur ini menjelaskan tentang tempat
terjadinya peristiwa yang ada pada sebuah berita. Sebuah peristiwa tidak akan
menjadi berita jika tidak ada orang yang terlibat dalam peristiwa itu. Who (siapa)
yang terlibat dalam peristiwa tersebut harus dapat dipaparkan dengan jelas.
Pemaparan tokoh yang terlibat dalam suatu peristiwa harus jelas dan berdasarka
fakta yang akurat. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi kesalahan dalam
penyebutan tokoh atau pelaku yang terlibat dalam sebuah peristiwa. Dalam sebuah
berita unsur yang keempat ini sangatlah penting.
Kelima adalah why (kenapa).
Seseorang dalam membaca sebuah berita selain ingin mengetahui peristiwa yang
terjadi juga ingin mengetahui penyebab terjadinya peristiwa tersebut.
Berdasarkan hal tersebut sebuah berita tidak akan bisa lepas dari unsur why.
Unsur ini menjelaskan sebab terjadinya sebuah peristiwa. Unsur yang terakhir
atau yang keenam adalah how (bagimana) kronologis berita itu
terjadi.
Unsur yang telah disebutkan diatas
adalah unsur pokok dalam berita. Namun pada kenyataannya sering kali dalam
sebuah berita tidak dijelaskan seluruh unsur tersebut. Ada kalanya beberapa
unsur tidak dimasukan dalam berita.
3.
Langkah
Penyusunan Berita
Untuk
menyusun berita, perlu diikuti langkah berikut:
a.
Penemuan atau
pengamatan peristiwa.
Dalam
menentukan tema atau peristiwa dalam berita yang perlu diperhatikan adalah
carilah berita atau kejadian yang unik dan masih baru yang ada di sekeliling
kita.
b.
Pencarian sumber
berita (Narasumber).
Artinya
kita sebelum menulis berita harus menentukan orang-orang yang terlibat langsung
dalam peristiwa tersebut.
c.
Wawancara
narasumber.
Pada tahapan ini kita melakukan
wawancara kepada sumber atau orang yang sudah kita tentukan sebelumya, jangan
lupa unsur 5W1H disertakan ketika tanya jawab.
d.
Pencatatan hal-hal
penting.
Ketika kegiatan wawancara berlagsung
pencari berita setidaknya mencatat hal yang penting ketika narasumber menjawab
pertanyaan.
e.
Penyusunan berita.
Sementara itu, untuk teks berita yang
baik, diperlukan beberapa kriteria:
1.
Kelengkapan isi
berita (mengandung apa, siapa, di mana, kapan, bagaimana, dan mengapa).
2.
Keruntutan
pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami).
3. Penggunaan
kalimat (singkat dan jelas).
B.
Pengertian Model
Pembelajaran Simulasi
Simulasi
berasal dari kata simulate yang berarti berpura-pura atau
berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami
tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Metode
simulasi merupakan kegiatan pembelajaran dengan melakukan peniruan terhadap
sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya atau proses. Metode ini
dirancang untuk membantu siswa mengalami bermacam-macam proses dan fenomena
sosial untuk menguji reaksi mereka, serta memperoleh konsep keterampilan
membuat keputusan. Pembelajaran simulasi cenderung objeknya bukan benda atau
kegiatan sebenarnya, melainkan kegiatan bersifat pura-pura. Dalam pembelajaran,
siswa dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan
berkomunikasi dalam kelompok. Selain itu, dalam simulasi siswa diajak bermain
peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Metode
simulasi bertujuan untuk: (1) memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau
prinsip, (2) melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun
bagi kehidupan sehari-hari, (3) melatih memecahkan masalah, (4) meningkatkan
keaktifan belajar, (5) melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi
kelompok, (6) menumbuhkan daya kreatif siswa, (7) memberikan motivasi belajar
kepada siswa, dan (8) melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.
Menurut
Joice dan Weil dalam Winataputra (2002), model mengajar memiliki beberapa
unsur. Unsur-unsur tersebut adalah sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi,
sistem pendukung, dampak intruktusional, dan pengiring. Sintaks merupakan
tahapan-tahapan atau urutan kegiatan dari model itu, sedangkan sistem sosial
merupakan situasi, norma, suasana yang berlaku dalam model tersebut. Prinsip
reaksi adalah suatu pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya guru
melihat dan memperlakukan siswa, termasuk bagaimana memberikan respon terhadap
siswa. Sistem pendukung merupakan semua sarana dan alat yang dibutuhkan untuk
melaksanakan model tersebut. Dampak instruktusional merupakan hasil belajar
yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan siswa pada tujuan yang hendak
diharapkan, dan hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses belajar
mengajar sebagai akibat tanpa pengarahan langsung dari guru disebut dengan
pengiring.
a.
Sintakmatik
Ada beberapa tahap dalam unsur sintakmatik, yaitu:
1.
Tahap
pengenalan atau orientasi
2.
Latihan
atau practice bagi siswa
3.
Proses
inti, yakni proses simulasi
4.
Pemantapan
atau umpan balik mengenai konsep pembelajaran
b.
Sistem
sosial
Pada saat melakukan kegiatan simulasi, pendidik harus
memperhatikan situasi yang ada. Pendidik harus mampu memilih dan mengatur siswa
dengan merancang kegiatan dari tahap awal hingga keseluruhan dalam proses
simulasi itu selesai. Keberhasilan model atau cara ini bergantung pada semua
komponen pendukung kegiatan simulasi, dimulai dari pendidik sebagai pengarah
dan siswa yang sebagai objek arahan.
c.
Sistem
reaksi
Pendidik berperan untuk memfasilitasi siswa agar siswa mampu untuk
mau dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai arahan dari guru. Pendidik
memberikan kemudahan untuk siswa serta memberikan dorongan agar siswa
bersemangat menjalani kegiatan.
d.
Sistem
pendukung
Merupakan segala bentuk sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
menunjang kegiatan pembelajaran ini. Hal ini berpengaruh juga dalam pemberian
materi kepada siswa dan penerapannya ketika pembelajaran.
e.
Dampak
pengiring
Merupakan luaran dari keseluruhan hasil pembelajaran yang
diharapakan dapat dicapai dari kegiatan keseluruhan baik pendidik maupun siswa.
Langkah Penerapan
1. Menyajikan
dan membahas situasi.
2. Menyiapkan
materi atau bahan untuk simulasi.
3. Proses
simulasi.
4. Mengungkapkan
pengalaman ketika selesai simulasi.
BAB II
DESAIN
PEMBELAJARAN MENULIS BERITA METODE SIMULASI
A. Kaitan Model
Pembelajaran Simulasi dengan Kompetensi Dasar
Sintakmatik
Pada model ini
akan diterapkan empat tahap :
Pertama tahap
orientasi.
1.
Guru menyiapkan materi
yang berkenaan dengan kepenulisan berita.
2.
Kemudian guru
mengenalkan dan menerangkan tentang model simulasi kepada siswa.
3.
Guru sedikit memberikan
gambaran mengenai simulasi kepada siswa, dapat ditampilkan atau diperlihatkan
dengan contoh atau model yang diberikan oleh guru.
Kedua
adalah latihan atau prasimulasi.
1.
Guru memberikan teks
bacaan yang berupa berita dan menunjukkan cara atau contoh dalam berwawancara,
karena berkaitan dengan penulisan berita.
2.
Siswa mencari pokok berita
yang tadi sudah diajarkan pada awal pertemuan (5W+1H).
3.
Guru mengarahkan kepada
siswa untuk menyimpulkan apa yang sudah ditemukan tadi pada saat identifikasi.
Ketiga
tahap inti atau simulasi.
1.
Siswa melakukan
kegiatan simulasi dengan cara berpasang-pasangan. Salah satu bereran sebagai
narasumber dan satu sebagai pewawancara. Siswa dalam berwawancara menanyakan
sesuai dengan pengalaman pribadi narasumber.
2.
Setelah sesi pertama
selesai kemudian bergantian pasangan dan perannya.
3.
Setelah keduanya sudah
mendapatkan informasi kemudian mencatat dan menjadikannya sebuah teks berita
dengan memperhatikan rambu-rambu penulisan berita.
Keempat
tahap pemantapan.
1.
Setelah semuanya sudah
menjadikan informasi menjadi naskah berita kemudian kedua pasangan tadi
mendiskusikan hasil kerjaan dengan memperhatikan kesesuaian informasi yang
didapat dengan tulisannya. Guru sebagai pendamping.
2.
Setelah semuanya
selesai, guru memberikan simpulan hasil belajar siswa berdasarkan teks berita
yang telah dibuat dengan cara menganalisis segala bentuk kesalahan yang ada.
3.
Guru dan siswa
merefleksikan hasil belajar dihari itu.
Sistem
Sosial
Guru
mengkomunikasikan tentang model pembelajaran dan materi pembelajaran pada siswa.
Maka dengan hal ini diharapkan siswa mampu melaksanakan kegiatan belajar dengan
model simulasi dengan baik dan terpadu antar siswa sesuai dengan perannya.
System
Reaksi
Saat
kegiatan ini, guru memberikan pengarahan mengenai keterkaitan model simulasi dengan
materi pembelajaran. Sehingga pengondisian siswa perlu pada tahapan ini agar
semuanya tahu peran masing-masing.
System
pendukung
Ini
mengisyaratkan agar guru memberikan fasilitas yang berkenaan dengan kegiatan
yang akan dilakukan, seperti sarana dan prasarana penunjang kegiatan simulasi
secara langsung penulisan berita.
B. Guru Mendiskusikan Apa
yang Akan Dibawa
Guru mengkomunikasikan tentang model pembelajaran
dan materi pembelajaran pada siswa. Maka dengan hal ini diharapkan siswa mampu
melaksanakan kegiatan belajar dengan model simulasi dengan baik dan terpadu
antar siswa sesuai dengan perannya.
Sehingga siswa mengetahui peran dan sikap apa yang
perlu dilakukan oleh masing-masing individu dalam kegiatannya nanti ketika
proses simulasi mulai diajarkan dan berlangsung. Hal ini perlu, karena bisa
memungkinkan siswa agar lebih paham mengenai model yang dibawa guru.
C. Dampak instruksional
Setelah
melakukan kegiatan pembelajaran dengan model simulasi dan siswa sudah mampu
untuk mengerjakannya secara bersama sesuai dengan intruksi dari guru, maka akan
menghasilkan :
1.
Siswa memiliki
pengalaman dan pengetahuan baru terkait proses dalam pembelajaran.
2.
Siswa sadar akan
pentingnya hidup bermasyarakat sesuai dengan perannya masing-masing.
3.
Akan timbul adanya
sikap saling menghormati antar sesama.
4.
Mengetahui pentingnya
hidup bersama.
Secara
skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
BAB
III
IMPLEMENTASI
DESAIN PEMBELAJARAN “Menulis Teks Berita Secara Singkat, Padat, dan Jelas”
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI
A. Standar Kompetensi
12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk
rangkuman, teks berita, slogan/poster.
B. Kompetensi Dasar
12.2 Menulis teks
berita secara singkat, padat, dan jelas.
C. Indikator
1.
Mampu mengetahui
hakikat berita.
2.
Mampu mengetahui
unsur-unsur pembangun berita.
3.
Mampu
menyusun data dari pokok-pokok
penyusunan berita.
4.
Mampu
merangkai data pokok-pokok berita menjadi berita yang singkat, padat, dan
jelas.
D. Tujuan Pembelajaran
1.
Setelah mengetahui
hakikat berita siswa mampu mengetahui unsur-unsur dalam berita.
2.
Siswa mampu
mengidentifikasi unsur dalam berita.
3.
Siswa mampu menyusun
tulisan yang berupa teks berita berdasarkan pengalaman atau kejadian yang ada
disekitar.
E. Materi Pokok
Teks Berita dan unsur-unsur
didalamnya.
F. Sumber dan Media
1.
Sumber
Pembelajaran
1.1
Buku teks bahasa
Indonesia
a.
Buku Sekolah Elektronik
Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku 2 Untuk SMP Kelas VIII.
b.
Buku Sekolah Elektronik
Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Untuk SMP Kelas VIII.
c.
Rekaman kejadian atau
peristiwa penting sebagai contoh untuk melaksanakan pembelajaran.
d.
Teks berita yang dapat
dijadikan contoh dalam pembelajaran menulis berita.
Contoh,
IKM Kenalkan Nomor
Registrasi bagi Mahasiswa
Stadium General dalam rangka pengenalan
nomor registrasi untuk mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Selasa (11/9) di Gedung Serbaguna FIK diikuti oleh mahasiswa
semester lima dan tiga. Acara yang juga dihadiri oleh sebagian dosen yang
mengajar di jurusan IKM ini mendapat apresiasi yang tinggi dari mahasiswa. Arum
Siwiendrayanti salah satu dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat menjelaskan, tujuan
diselenggarakannya kegiatan ini adalah sebagai pengenalan nomor registrasi bagi
mahasiswa IKM agar ketika mereka lulus, mereka sudah mempunyai nomor registrasi
tersebut yang dapat digunakan untuk mengambil program profesi khusus setelah
lulus dari jenjang S1. “meskipun undang-undang mengenai nomor registrasi ini
belum disahkan, tetapi kami mencoba mengenalkan terlebih dahulu kepada
mahasiswa,” ujarnya. Acara tersebut tidak bersifat memaksa, artinya hanya
sebuah anjuran kepada mahasiswa. “kegiatan ini memang sudah diagendakan oleh
jurusan, dan tahun ini kali pertama, namun apabila mahasiswa masih ada kegiatan
perkuliahan, kami tidak memaksa mereka untuk ikut acara ini” tambahnya.
Meskipun belum ada rencana untuk mengagendakan kegiatan Stadium General
mengenai perkenalan nomor registrasi dalam skala besar dengan mengikutkan
seluruh mahasiswa IKM, dari pihak panitia sendiri berharap dari yang kecil
seperti ini nantinya kepada para mahasiswa khususnya untuk lebih mengetahui
peran mereka dibidang kesehatan masyarakat karena bagaimanapun, nantinya mereka
akan langsung turun ke lapangan dan mengabdi pada masyarakat. (Sumber : Express Edisi X Tahun 2012).
2. Media Pembelajaran
a.
Rekaman kejadian penting
b.
LCD atau TV
G. Bahan Pembelajaran
Alat tulis
sebagai media penulisan hasil oleh siswa
H. Model Pembelajaran
1.
Model yang digunakan
adalah model simulasi
2.
Metode yang digunakan
adalah ceramah, inkuiri, dan tanya jawab.
I.
Pengaturan
Kelas
![]() |
||||||||
![]() |
![]() |
![]() |
||||||
![]() |
![]() |
![]() |
||||||
![]() |
![]() |
![]() |
||||||
![]() |
||||||||
![]() |
![]() |
|||||||
|
J.
Skenario
Pelaksanaan
1.
Awal
Pembelajaran (Alokasi waktu 10 menit)
a.
Guru mengkondisikan
siswa agar siap untuk belajar.
b.
Guru memberikan
apersepsi dengan menanyakan kabar, menyapa siswa dan sekilas mengulas pelajaran
minggu lalu.
c.
Guru menyampaikan
sekilas mengenai tujuan pembelajaran.
d.
Guru menyampaikan pokok
pembelajaran.
2.
Inti
Pembelajaran (Alokasi waktu 2x30 menit)
a.
Eksplorasi
1.
Siswa diberikan teks
berita asli dari Koran atau majalah.
2.
Siswa mendapatkan
pengarahan dan penjelasan dari guru mengenai proses simulasi.
3.
Siswa menyaksikan
proses simulasi secara langsung yang diberikan oleh guru sebagai contoh.
b.
Elaborasi
1.
Siswa berpasangan, kemudian
siswa diarahkan guru sesuai dengan perannya masing-masing (sebagai pewawancara
maupun narasumber).
2.
Siswa melakukan kegiatan
simulasi.
c.
Konfirmasi
1.
Setelah semua siswa
selesai melakukan wawancara dan menuliskannya dalam bentuk teks berita yang
masih sederhana, kemudian guru menyilakan siswa untuk bertukar ide mengenai
luaran yang dihasilkan.
2.
Guru sebagai pendamping
mengontrol siswa bekerja.
3.
Penutup
(Alokasi waktu 20 menit)
1.
Guru memberikan
penguatan dan simpulan berdasarkan simulasi yang telah dilakukan.
2.
Guru memberikan
apresiasi terhadap peran yang dilakukan oleh siswa.
3.
Guru memberikan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
4.
Guru melakukan atau
memberikan evaluasi terhadap capaian hasil yang dilakukan oleh siswa.
5.
Guru memberikan tindak
lanjut berupa tugas untuk mencoba membuat teks berita dengan bahan berita yang ada di sekeliling mereka.
Keterangan,
pada tahapan awal pembelajaran menggunakan metode Tanya jawab dan ceramah.
Pada
inti pembelajaran menggunakan metode simulasi, inkuiri dan ceramah.
Pada
penutup pembelajaran menggunakan metode Tanya jawab, ceramah dan inkuiri.
K. Penilaian
1.
Instrumen
Soal
Buatlah teks berita
sesuai dengan kejadian atau peran yang telah ditentukan!
2.
Penilaian
a.
Tes awal : penilaian
dimulai ketika saat apersepsi, guru melihat tingkat keaktifan siswa dalam
kegiatan Tanya jawab dan menilainya.
b.
Tes ketika proses
berlangsung : menilai tingkat keseriusan siswa dalam melaksanakan proses
simulasi, guru menilai peran siswa saat melakukan perannya, sesuai atau tidak.
c.
Tes akhir : guru
menilai luaran yang berupa teks berita sederhana yang elah dibuat oleh siswa,
penilaian disesuaikan dengan rambu-rambu unsur dalam penyajian berita (5W+1H).
Rubrik
penilaian
No.
|
Unsur dalam berita
dan kesesuaiannya dalam kerja siswa.
|
Skor
|
1.
|
Apa
|
10
|
2.
|
Dimana
|
10
|
3.
|
Kenapa
|
10
|
4.
|
Siapa
|
10
|
5.
|
Kapan
|
10
|
6.
|
Bagaimana
|
10
|
Nilai
Akhir : JUMLAH
6
Daftar
Pustaka
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat.2012. Jurnalistik : Teori dan Praktik. Bandung
: Rosda.
Suwandi, Sarwiji dan Sutarmo.2008. Buku Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia
Bahasa Kebanggaanku 2 Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Pusbuk Depdiknas.
Harningsih, Dwi.2008. Buku Sekolah Elektronik Membuka Jendela Ilmu
Pengetahuan dengan Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta
: Pusbuk Depdiknas.
Express Edisi X Tahun
2012).
0 komentar:
Posting Komentar