A N A L I S I S B E R I T A
BERDASARAKAN
TUJUAN MENYIMAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyimak merupakan suatu
peristiwa penerimaan pesan, gagasan, atau pikiran seseorang. Pesan tersebut
harus dipahami dengan jelas oleh penyimak sebagai bukti ia memahami pesan
tersebut dan harus bereaksi memberi tanggapan atau respon. Jadi kegiatan menyimak
adalah kegiatan yang disengaja, direncana untuk mencapai proses tujuan. Kegiatan
menyimak juga merupakan kegiatan penginterpretasian makna dari informasi yang
disimak yang diperoleh dari hasil menangkap bunyi-bunyi pesan dan kemampuan
mengingat pesan tersebut. Terdapat enam aspek yang menjadi tujuan utama dalam
menyimak. Enam aspek tersebut meliputi:
1. mendapatkan fakta,
2. menganalisis fakta,
3. mengevaluasi fakta,
4. mendapatkan inspirasi,
5. mendapatkan hiburan,
6. memperbaiki kemampuan berbicara
Sebagai seorang penyimak yang tanggap dan kritis
terhadap apa yang disimak, maka keenam aspek dari tujuan menyimak itu tentu
saling berhubungan. Penyimak yang kritis tentu saja tidak cepat puas hanya
dengan mendapatkan fakta. Ia juga harus menganalisis fakta yang ia dapatkan
untuk memperoleh keterang lebih rinci dan menemukan sesuatu yang baru dalam
proses menyimaknya. Setelah itu menilai fakta tersebut hingga mendapatkan
inspirasi dan membagaimana evaluasi peroleh hiburan. Sehingga ia memperolah
manfaat dari proses mentimak berupa memperbaiki kemampuan berbicaranya
berdasarkan apa yang telah ia simak.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah fakta yang didapatkan
dari hasil menyimak berita tersebut?
2.
Bagaimana analisis terhadap
fakta yang telah didapatkan?
3.
Bagaimana evaluasi tentang analisis
berita tersebut?
4.
Inspirasi apakah yang bisa
diperoleh dari proses menyimak?
5.
Hiburan apa yang bisa dipetik
dari hasil menyimak?
6.
Bagaimana proses menyimak
tersebut memperbaiki kemampuan berbicara?
C.
Tujuan
1.
Melatih keterampilan menyimak
dengsn cara menganalisis berita berdasarkan tujuan menyimak.
2.
Menginterpretasi informasi
hasil simakan.
3.
Mendapatkan sesuatu yang baru
dari proses menyimak yang bermanfaat untuk kegiatan menyimak selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mendapatkan Fakta
Ribuan calon pembeli tiket leg
kedua final piala AFF menunggu dari Minggu pagi hingga petang. Massa
meneriaki PSSI tidak becus mengurus
penjualan tiket. Anteran massa menimbulkan
kericuhan di lokasi penjualan tiket. tapi para pengantre diberi sedikit kemudahan
karena PSSI langsung menjual dalam bentuk tiket, tidak berupa voucher.
B. Menganalisis
Fakta
a.
Mendeskripsikan
Ribuan
calon pembeli tiket leg kedua final Piala AFF bertahan di dalam Stadion Gelora
Bung Karno, Senayan, Jakarta, sejak Ahad (26/12) pagi hingga petang. Massa
menunggu kepastian pembelian tiket dari panitia lokal atau PSSI. Massa meneriaki PSSI tidak becus
mengurus penjualan tiket. Sejumlah pengantre bahkan mengejar panitia yang
membawa tiket, dan menjarah tiket tersebut. Tiket diperebutkan di area stadion.
Polisi yang berjaga tak mampu berbuat banyak. Antrean tiket Piala AFF terjadi
sejak Sabtu malam. Sementara loket baru dibuka pada Ahad, sekitar pukul 11.00
WIB. Namun, meski sudah menginap, pengantre tetap kesulitan membeli tiket.
Antrean yang semula tertib menjadi ricuh. Pengantre beramai-ramai menjebol
pagar stadion.
Panitia
berjanji akan menjual tiket kelas III leg kedua final Piala AFF yang rencananya
digelar di Gelora Bung Karno, 29 Desember. Namun, tiket hanya dijual di luar
stadion. Polisi mengimbau pengantre agar keluar stadion dan mengantre kembali. Tiket yang akan dijual hari ini
merupakan tiket asli, buka voucher. Pengantre tidak perlu mengantre dua kali
untuk menukar voucher dengan tiket, seperti sebelumnya. Penjualan tiket terakhir
dilakukan, hari ini.(IKA).
b. Memilah
Fakta tersebut dapat dipilah menjadi beberapa hal dalam sebuah kejadian
yaitu tentang penjualan tiket leg kedua final Piala AFF yang berada di Gelora
Bung Karno. Yang pertama yaitu antrean calon pembeli tiket yang sudah ada sejak
sabtu malam, padalah loket baru dibukapada hari Minggu pukul 11.00 WIB. Antrean
ini menimbulkan kericuhan. Kejadian yang kedua yaitu pada Minggu pagi hingga
petang, para calon pembeli tiket menunggu kepastian dari PSSI. Kejadian yang
ketiga yaitu para pembeli tiket yang diberi kemudahan oleh PSSI dalam pembelian
tiket. Mereka tidak perlu mengantre dua kali karena pada pertandingan
sebelumnya para pembeli tiket harus mengantre voucher lalu ditukarkan.
c. Membedakan
Dari berita tersebut dapat dibedakan bahwa kejadian tersebut terdiri atas
kejadian yang merepotkan, mengecewakan, dan membahagiaan. Pihak yang direpotkan
dalam hal ini adalah PSSI. Apalagi aksi massa yang menimbulkan kericuhan bahkan
sampai menjebol pagar stadion. Pihak lain yang tidak kalah direpotkan adalah
pihak keamanan yang terdiri atas satuan anggota polisi. Mereka harus
menertibkan para calon pembeli tiket final leg kedua Piala AFF. Para calon
pembeli jug pasti direpotkan dengan hal itu, mereka rela menunggu loket dibuka
dari Sabtu malam padahal loket baru dibuka pada Minggu pagi. Selain merasa
direpotkan, para calon pembeli tiket juga merasa kecewa atas pelayanan PSSI
dalam menangani penjualan tiket. Hingga mereka melakukan tindakan yang tidak
sepanasnya yaitu menjarah tiket dan saling berebut tiket di dalam stadion. Ada
hal yang menggembirakan dari kejadian tersebut, tentunya bagi para calon
pembeli tiket yang tidak harus mengantre dua kali seperti pda pembelian tiket
untuk pertandingan sebelumnya. Sebelumnya para calon pembeli tiket hanya diberi
voucher dan harus menukarkannya dengan tiket yang akan dibeli. Berarti calon
pembeli tiket harus mengantre pada pembelian voucher dan penukaran tiket. Hal
ini tentu lebih menguras tenaga dari calon pembeli tiket.
d. Menghubungkan
Kejadian menunggu, mengantre, berebut dan berdesak-desakan pastinya telah
dialami oleh sebagian besar orang. Saya sendiri pernah mengalami hal tersebut.
Keajian seperti ini memang sangat membosanka, melelahkan, bahkan memacu
timbulnya emosi jika kita tidak sabar dalam menghadapinya. Apalgi ini juga
bergantung pada situasi dan kondisi ketika kita ada dalam peristiwa tersebut.
Sedikit kejadian yang memancing emosi mampu menimbulkan kericuhan yang akhirnya
menyebankan kerugian, baik moral maupun material bagi diri sendiri maupun orang
lain.
e. Menyimpulkan
Simpulan yang dapat diambil dari berita tersebut yaitu massa yang mengantre
untuk membeli tiket leg kedua final Piala AFF ricuh karena tidah puas terhadap
pelayanan yang diberikan oleh PSSI. Mereka menjarah dan memperebutkan tiket di
dalam stadion dan sebelumnya telah menjebol gerbang stadion.
C.
Mengevaluasi Fakta
Dari berita tersebut, kita dapat memberikan evaluasi. PSSI seharusnya mampu
mengantisipasi kejadian seperti ini terlebih dahulu. Karena belajar dari
pengalaman, pembelian tiket pasti dapat menimbulkan kericuhan. Tidak hanya bagi
PSSI, tetapi juga untuk pihak keamanan yang harus siap siaga menangani massa
apabila timbul tindakan anarki yang dilakukan oleh massa. Jadi mereka terkasan
belum mampu menghadapi massa. Para pembeli calon pembeli tiket juga tidak
seharusnya menjebool pagar stadion dan menjarah tiket. PSSI tentunya telah
memiliki sistem penjualan tiket yang apabila ditaati pasti mampu meminimalisasi
keadaan. Tindakan para calon pembeli tiket dengan anarkisnya dinilai tidak
bijak dan sesuka hati mereka sendiri.
D.
Mendapatkan Inspirasi
Kejadian tersebut menginspirasi saya bahwa masyarakat Indonesia begitu
mencintai tim Garuda Indonesia. Mereka rela mengantre dari Sabtu malam hingga
Minggu sore hanya untuk sekadar mendapatkan tiket masuk menonton pertandingan
tim kesayangan mereka. Selain itu, inspirasi lain yang bisa dipetik adalah
bahwa tindakan anarki tidak begitu saja menyelesaikan masalah tetapi justru
menambah masalah baik bagi diri sendiri mauun orang lain. Bersabar dan bersabar
dirasa sebagai tindakan yang paling tepat pada saat kita menuggu sesuatu.
Karena dengan kesabaran pasti kita akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik
daripada harus melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum.
E.
Mendapatkan Hiburan
Dari segi fisik saya mendapatkan hiburan setelah menonoton berita tersebut.
Setelah menjalankan aktivitas harian yang cukup melelahkan, saya disuguhi
berita tentang penjualan tiket leg kedua Piala AFF yang menurut saya sangat
memberi informasi tentang keadaan yang sebenarnya di Gelora Bung Karno. Namun
secara psikis, saya tidak mendapatkan hiburan. Saya merasa menyesal atas
tindakan masyarakat Indonesia yang membuat kericuhan dan menimbulkan kerugian
baik moral maupun material. Masyarakat indonesia terkesan ambisius dalam
mendapatkan tiket tersebut. Padahal mereka telah menunggu dari Sabtu malam
hungga Minggu sore untuk mendapatkan tiket tersebut.
F.
Memperbaiki Kemampuan Berbicara
Dalam membacakan berita, pembicara telah mempunyai kemampuan berbicara yang
cukup baik. Apalagi ini adalah acara televisi yang disaksikan oleh jutaan
rakyat Indonesia. Pembicara tentunya telah memiliki strategi khusus dalam
membacakan beritanya, karena berita tersebut disiarkan dalam saluran televisi
swasta yang terkenal. Jadi, dari cara pembicara membacakan berita tersebut,
saya bisa mendapatkan pelajaran tentang bagaimanan membacakan berita yang baik.
Hal ini tentu memperbaiki kemampuan berbicara saya baik dalam menggunakan
kalimat efektif, pelafalan, maupun intonasi dalam membacakan sebuah berita.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari proses menyimak tersebut bahwa menyimak
merupakan suatu keterampilan yang membutuhkan konsentrasi untuk mencapai
pemahaman terhadap informasi yang hendak didapat sesuai dengan tujuan menyimak.
Selain itu, kemampuan mempertahankan informasi juga merupakan hal yang penting
dalam proses menyimak. Menyimak juga merupaka kegiatan menginterpretasi mkana terhadap
hasil simakan dan setiap orang juga memiliki hasil interpretasi yang berbeda
satu sama lain.
B.
Saran
1. Kita harus meperhatikan informasi yang kita simak dengan
seksama agar mampu mencapai tujuan menyimak semaksimal-maksimalnya.
2. Untuk lebih
mudah dalam menyimpan informasi yang kita dapatkan dari proses menyimak, ada
baiknya kita mengguanakan alat bantu seperti perkam suara dan mediatulis.
3. Orang yang baik
adalah orang yang tidak memplagiat karya orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar