Senin, 11 April 2016

ANALISIS BERITA BERDASARKAN TUJUAN MENYIMAK





A N A L I S I S  B E R I T A
BERDASARAKAN TUJUAN MENYIMAK


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Menyimak merupakan suatu peristiwa penerimaan pesan, gagasan, atau pikiran seseorang. Pesan tersebut harus dipahami dengan jelas oleh penyimak sebagai bukti ia memahami pesan tersebut dan harus bereaksi memberi tanggapan atau respon. Jadi kegiatan menyimak adalah kegiatan yang disengaja, direncana untuk mencapai proses tujuan. Kegiatan menyimak juga merupakan kegiatan penginterpretasian makna dari informasi yang disimak yang diperoleh dari hasil menangkap bunyi-bunyi pesan dan kemampuan mengingat pesan tersebut. Terdapat enam aspek yang menjadi tujuan utama dalam menyimak. Enam aspek tersebut meliputi:
1.      mendapatkan fakta,
2.      menganalisis fakta,
3.      mengevaluasi fakta,
4.      mendapatkan inspirasi,
5.      mendapatkan hiburan,
6.      memperbaiki kemampuan berbicara
Sebagai seorang penyimak yang tanggap dan kritis terhadap apa yang disimak, maka keenam aspek dari tujuan menyimak itu tentu saling berhubungan. Penyimak yang kritis tentu saja tidak cepat puas hanya dengan mendapatkan fakta. Ia juga harus menganalisis fakta yang ia dapatkan untuk memperoleh keterang lebih rinci dan menemukan sesuatu yang baru dalam proses menyimaknya. Setelah itu menilai fakta tersebut hingga mendapatkan inspirasi dan membagaimana evaluasi peroleh hiburan. Sehingga ia memperolah manfaat dari proses mentimak berupa memperbaiki kemampuan berbicaranya berdasarkan apa yang telah ia simak.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah fakta yang didapatkan dari hasil menyimak berita tersebut?
2.      Bagaimana analisis terhadap fakta yang telah didapatkan?
3.      Bagaimana evaluasi tentang analisis berita tersebut?
4.      Inspirasi apakah yang bisa diperoleh dari proses menyimak?
5.      Hiburan apa yang bisa dipetik dari hasil menyimak?
6.      Bagaimana proses menyimak tersebut memperbaiki kemampuan berbicara?

C.     Tujuan
1.      Melatih keterampilan menyimak dengsn cara menganalisis berita berdasarkan tujuan menyimak.
2.      Menginterpretasi informasi hasil simakan.
3.      Mendapatkan sesuatu yang baru dari proses menyimak yang bermanfaat untuk kegiatan menyimak selanjutnya.



BAB II
PEMBAHASAN


A.     Mendapatkan  Fakta

Ribuan calon pembeli tiket leg kedua final piala AFF menunggu dari Minggu pagi hingga petang. Massa meneriaki  PSSI tidak becus mengurus penjualan tiket. Anteran massa  menimbulkan kericuhan di lokasi penjualan tiket. tapi para pengantre diberi sedikit kemudahan karena PSSI langsung menjual dalam bentuk tiket, tidak berupa voucher.

B.     Menganalisis Fakta

a.       Mendeskripsikan
Ribuan calon pembeli tiket leg kedua final Piala AFF bertahan di dalam Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, sejak Ahad (26/12) pagi hingga petang. Massa menunggu kepastian pembelian tiket dari panitia lokal atau PSSI. Massa meneriaki PSSI tidak becus mengurus penjualan tiket. Sejumlah pengantre bahkan mengejar panitia yang membawa tiket, dan menjarah tiket tersebut. Tiket diperebutkan di area stadion. Polisi yang berjaga tak mampu berbuat banyak. Antrean tiket Piala AFF terjadi sejak Sabtu malam. Sementara loket baru dibuka pada Ahad, sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, meski sudah menginap, pengantre tetap kesulitan membeli tiket. Antrean yang semula tertib menjadi ricuh. Pengantre beramai-ramai menjebol pagar stadion.
Panitia berjanji akan menjual tiket kelas III leg kedua final Piala AFF yang rencananya digelar di Gelora Bung Karno, 29 Desember. Namun, tiket hanya dijual di luar stadion. Polisi mengimbau pengantre agar keluar stadion dan mengantre kembali. Tiket yang akan dijual hari ini merupakan tiket asli, buka voucher. Pengantre tidak perlu mengantre dua kali untuk menukar voucher dengan tiket, seperti sebelumnya. Penjualan tiket terakhir dilakukan, hari ini.(IKA).


b.      Memilah
Fakta tersebut dapat dipilah menjadi beberapa hal dalam sebuah kejadian yaitu tentang penjualan tiket leg kedua final Piala AFF yang berada di Gelora Bung Karno. Yang pertama yaitu antrean calon pembeli tiket yang sudah ada sejak sabtu malam, padalah loket baru dibukapada hari Minggu pukul 11.00 WIB. Antrean ini menimbulkan kericuhan. Kejadian yang kedua yaitu pada Minggu pagi hingga petang, para calon pembeli tiket menunggu kepastian dari PSSI. Kejadian yang ketiga yaitu para pembeli tiket yang diberi kemudahan oleh PSSI dalam pembelian tiket. Mereka tidak perlu mengantre dua kali karena pada pertandingan sebelumnya para pembeli tiket harus mengantre voucher lalu ditukarkan.
c.       Membedakan
Dari berita tersebut dapat dibedakan bahwa kejadian tersebut terdiri atas kejadian yang merepotkan, mengecewakan, dan membahagiaan. Pihak yang direpotkan dalam hal ini adalah PSSI. Apalagi aksi massa yang menimbulkan kericuhan bahkan sampai menjebol pagar stadion. Pihak lain yang tidak kalah direpotkan adalah pihak keamanan yang terdiri atas satuan anggota polisi. Mereka harus menertibkan para calon pembeli tiket final leg kedua Piala AFF. Para calon pembeli jug pasti direpotkan dengan hal itu, mereka rela menunggu loket dibuka dari Sabtu malam padahal loket baru dibuka pada Minggu pagi. Selain merasa direpotkan, para calon pembeli tiket juga merasa kecewa atas pelayanan PSSI dalam menangani penjualan tiket. Hingga mereka melakukan tindakan yang tidak sepanasnya yaitu menjarah tiket dan saling berebut tiket di dalam stadion. Ada hal yang menggembirakan dari kejadian tersebut, tentunya bagi para calon pembeli tiket yang tidak harus mengantre dua kali seperti pda pembelian tiket untuk pertandingan sebelumnya. Sebelumnya para calon pembeli tiket hanya diberi voucher dan harus menukarkannya dengan tiket yang akan dibeli. Berarti calon pembeli tiket harus mengantre pada pembelian voucher dan penukaran tiket. Hal ini tentu lebih menguras tenaga dari calon pembeli tiket.
d.      Menghubungkan
Kejadian menunggu, mengantre, berebut dan berdesak-desakan pastinya telah dialami oleh sebagian besar orang. Saya sendiri pernah mengalami hal tersebut. Keajian seperti ini memang sangat membosanka, melelahkan, bahkan memacu timbulnya emosi jika kita tidak sabar dalam menghadapinya. Apalgi ini juga bergantung pada situasi dan kondisi ketika kita ada dalam peristiwa tersebut. Sedikit kejadian yang memancing emosi mampu menimbulkan kericuhan yang akhirnya menyebankan kerugian, baik moral maupun material bagi diri sendiri maupun orang lain.
e.       Menyimpulkan
Simpulan yang dapat diambil dari berita tersebut yaitu massa yang mengantre untuk membeli tiket leg kedua final Piala AFF ricuh karena tidah puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh PSSI. Mereka menjarah dan memperebutkan tiket di dalam stadion dan sebelumnya telah menjebol gerbang stadion.

C.    Mengevaluasi Fakta

Dari berita tersebut, kita dapat memberikan evaluasi. PSSI seharusnya mampu mengantisipasi kejadian seperti ini terlebih dahulu. Karena belajar dari pengalaman, pembelian tiket pasti dapat menimbulkan kericuhan. Tidak hanya bagi PSSI, tetapi juga untuk pihak keamanan yang harus siap siaga menangani massa apabila timbul tindakan anarki yang dilakukan oleh massa. Jadi mereka terkasan belum mampu menghadapi massa. Para pembeli calon pembeli tiket juga tidak seharusnya menjebool pagar stadion dan menjarah tiket. PSSI tentunya telah memiliki sistem penjualan tiket yang apabila ditaati pasti mampu meminimalisasi keadaan. Tindakan para calon pembeli tiket dengan anarkisnya dinilai tidak bijak dan sesuka hati mereka sendiri.

D.    Mendapatkan Inspirasi

Kejadian tersebut menginspirasi saya bahwa masyarakat Indonesia begitu mencintai tim Garuda Indonesia. Mereka rela mengantre dari Sabtu malam hingga Minggu sore hanya untuk sekadar mendapatkan tiket masuk menonton pertandingan tim kesayangan mereka. Selain itu, inspirasi lain yang bisa dipetik adalah bahwa tindakan anarki tidak begitu saja menyelesaikan masalah tetapi justru menambah masalah baik bagi diri sendiri mauun orang lain. Bersabar dan bersabar dirasa sebagai tindakan yang paling tepat pada saat kita menuggu sesuatu. Karena dengan kesabaran pasti kita akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik daripada harus melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum.

E.     Mendapatkan Hiburan

Dari segi fisik saya mendapatkan hiburan setelah menonoton berita tersebut. Setelah menjalankan aktivitas harian yang cukup melelahkan, saya disuguhi berita tentang penjualan tiket leg kedua Piala AFF yang menurut saya sangat memberi informasi tentang keadaan yang sebenarnya di Gelora Bung Karno. Namun secara psikis, saya tidak mendapatkan hiburan. Saya merasa menyesal atas tindakan masyarakat Indonesia yang membuat kericuhan dan menimbulkan kerugian baik moral maupun material. Masyarakat indonesia terkesan ambisius dalam mendapatkan tiket tersebut. Padahal mereka telah menunggu dari Sabtu malam hungga Minggu sore untuk mendapatkan tiket tersebut.

F.     Memperbaiki Kemampuan Berbicara

Dalam membacakan berita, pembicara telah mempunyai kemampuan berbicara yang cukup baik. Apalagi ini adalah acara televisi yang disaksikan oleh jutaan rakyat Indonesia. Pembicara tentunya telah memiliki strategi khusus dalam membacakan beritanya, karena berita tersebut disiarkan dalam saluran televisi swasta yang terkenal. Jadi, dari cara pembicara membacakan berita tersebut, saya bisa mendapatkan pelajaran tentang bagaimanan membacakan berita yang baik. Hal ini tentu memperbaiki kemampuan berbicara saya baik dalam menggunakan kalimat efektif, pelafalan, maupun intonasi dalam membacakan sebuah berita.
BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari proses menyimak tersebut bahwa menyimak merupakan suatu keterampilan yang membutuhkan konsentrasi untuk mencapai pemahaman terhadap informasi yang hendak didapat sesuai dengan tujuan menyimak. Selain itu, kemampuan mempertahankan informasi juga merupakan hal yang penting dalam proses menyimak. Menyimak juga merupaka kegiatan menginterpretasi mkana terhadap hasil simakan dan setiap orang juga memiliki hasil interpretasi yang berbeda satu sama lain.

B.     Saran
    1.  Kita harus meperhatikan informasi yang kita simak dengan seksama agar mampu    mencapai tujuan menyimak semaksimal-maksimalnya.
   2. Untuk lebih mudah dalam menyimpan informasi yang kita dapatkan dari proses menyimak, ada baiknya kita mengguanakan alat bantu seperti perkam suara dan mediatulis.
     3.      Orang yang baik adalah orang yang tidak memplagiat karya orang lain.

0 komentar: